Ada beberapa peran strategis
yang dimiliki oleh customer service .
1. Customer service membantu
perusahaan untuk dapat mempertahankan pelanggan mereka.
Pilihan yang
banyak tersedia membuat pelanggan mudah berpindah ke penyedia layanan lain.
Industri kartu seluler adalah contoh bagaimana kebocoran pelanggan ( churn
) banyak terjadi akibat persaingan. Demikian pula dengan industri-industri
lain seperti perbankan, penerbangan, otomotif, dan lain-lain. Peran customer
service akibatnya sangat strategis
dalam menanggulangi migrasi pelanggan.
Bagi industri barang konsumsi seperti makanan, minuman dan rokok, peran customer service memang tidak banyak berpengaruh. Untuk industri semacam ini, kualitas produk memegang porsi terbesar dalam upaya mempertahankan pembeli. Akan tetapi bagi industri yang memiliki komponen pelayanan besar seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, dan lain-lain, peran customer service jelas berpengaruh. Pada industri ini pula, interaksi customer service dengan pelanggan memiliki frekuensi dan intensitas yang tinggi, yang membuat risiko ketidakpuasan pun semakin besar.
2. Customer
Service membantu perusahaan dalam membentuk image yang
baik di mata pelanggan.
Seorang
customer service harus mencerminkan
nilai-nilai yang ingin ditampilkan oleh perusahaan. Seorang customer
service pada perusahaan it misalnya,
harus terlihat sebagai seorang yang pintar dan menguasai teknologi. Seorang
customer service pada sebuah bank harus
dapat menciptakan perasaan aman bagi seorang nasabah. Jadi, tidak hanya
rapi dan menarik, seorang customer service
harus mampu mengkomunikasikan secara non verbal, nilai-nilai yang
ingin ditanamkan kepada pelanggan.
Perusahaan
seperti Singapore Airlines melihat faktor kedua ini sebagai salah satu faktor
yang penting. Itulah sebabnya perusahaan penerbangan ini begitu terkenalnya
dengan pramugari-pramugarinya yang ramah.
Dengan peran
yang teramat strategis ini, tentu saja perusahaan harus dapat membentuk
pasukan customer service -nya dengan
lebih baik. Ada tiga tingkatan customer service yang harus dinilai oleh perusahaan: bad
customer service , fine customer service
dan caring customer service
.
1.
Bad customer service
Adalah customer service yang
selalu membuat pelanggan pergi. Customer service dengan
ciri-ciri ini selalu melayani dengan setengah hati, tidak berempati dan tidak
melihat pelanggan sebagai aset yang berharga.
2. Fine
customer service .
Customer service pada tingkatan ini selalu memberikan
pelayanan dalam bentuk standar dan hanya berupaya mencapai titik minimum dari
standar pelayanan. Customer service ini
hanya mampu memberikan kepuasan sesaat kepada pelanggan dan sebenarnya masih
memiliki peluang untuk terjadinya eksodus pelanggan.
3. Caring
customer sevice .
Customer
service pada tingkatan ini selalu memberikan pelayanan melebihi apa yang
diharapkan pelanggan. Mereka ini adalah customer service yang berempati kepada
pelanggan.
Agar dapat
menjadi perusahaan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, perusahaan
harus memiliki customer service yang
berada pada tingkatan tiga atau caring customer service. Dalam hal
ini, pengetahuan akan produk saja tidak cukup, tetapi mereka perlu memiliki
keterampilan ( skills ) dan sikap ( attitude ) yang positif
pula.
No comments:
Post a Comment