Adapun
teori yang mempengaruhi besarnya kompensasi yang diungkapkan oleh Hasibuan
(2004:128)
a.
Penawaran
dan permintaan tenaga kerja
Jika pencari kerja (penawaran)
lebih banyak daripada lowongan pekerjaan (pemintaan) maka kompensasi relatif
kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit dari pada lowongan pkerjaan,
maka kompensasi relatif semakin besar.
Jika kemampuan dan kesediaan
perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi yang akan
didapat akan semakin besar, dan sebaliknya.
c.
Serikat
buruh atau organisasi karyawan
Apabila serikat buruhnya kuat dan
berpengaruh maka kompensasi semakin besar, dan sebaliknya.
d.
Produktivitas
karyawan
Jika produktivitas kerja karyawan
baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar.
e.
Pemerintahan
dan undang-undang dan keppres
Pemerintah dengan undang-undang
dan keppres telah menetapkan besarnya batas upah atau balas jasa minimum.
f.
Biaya
hidup/ cost of living
Apabila biaya hidup di daerah itu
tinggi maka tingkat kompensasi/upah semakin besar.
g.
Posisi
jabatan karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan
lebih tinggi maka menerima gaji/kompensasi lebih besar.
h.
Pendidikan
dan pengalaman kerja
Jika pendidikan lebih itnggi dan
pengalaman kerja lebih lama maka gaji/balas jasanya semakin besar.
i.
Kondisi
perekonimian nasional
Apabila kondisi perekonomian
sedang maju (boom) maka tingkat
upah/kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya jika kondisi
perekonomian kurang maju (depresi) maka tingkat upah rendah, karena terlalu
banyak penganggur (disqueshed
unemployment)
j.
Jenis
dan sifat pekerjaan
Kalau jenis sifat pekerjaanya
yang sulit dan mempunyai risiko (finansial,kecelakaan) yang besar maka tingkat
upah/balas jasanya semakin besar karena butuh kecakapan dan ketelitian dalam
mengerjakannya.
No comments:
Post a Comment